DaftarKode ICD 10 untuk entri data Pcare BPJS Kesehatan Sumber kode: https: P 39 960 Infeksi Klamedia A 70 961 Infeksi kulit dan jaringan subkutan L 00 - L 08 962 Infeksi lainnya yang terutama ditularkan melalui hubungan seksualA 57 - A 64 963 infeksi luka oprasi (ILO) T81.4 964 Infeksi meningokok A 39 965 infeksi meninokok A39.9 966 DownloadKode ICD 10 apk 2.0 for Android. ICD 10 code that is often found in health centers Myositis(kode pada ICD 10 - M63 0) - kerusakan jaringan otot. Lesi gabungan mikroflora jaringan lunak berlaku, membentang jauh melampaui fokus utama (infeksi "merayap"). Perubahan relatif kecil pada kulit tidak mencerminkan luas dan luasnya infeksi oleh proses infeksi jaringan lunak. Gejala klinis - edema kulit, hipertermia (38-39 Β° C Vay Tiền Nhanh. Kode ICD 10 Dermatitis – Berbagai masalah kesehatan tubuh manusia terkadang banyak yang tidak tahu secara jelas. Dengan begitu, pemeriksaan ke dokter menjadi salah satu hal paling membuat si penderita akan mengetahui secara jelas mengenai permasalahan kesehatan apa yang sedang terjadi. Dan biasanya dokter akan memberikan penjelasan secara lengkap, baik dari faktor penyebab dan Itu Dermatitis?Jenis & Penyebab Dermatitis1. Dermatitis Atopik2. Dermatitis Kontak3. Dermatitis SeboroikKode ICD 10 DermatitisGejala DermatitisPengobatan & Pencegahan DermatitisUntuk penyakit yang berhasil di diagnosis oleh dokter, nantinya akan memiliki kode ICD 10 atau kode BPJS yang berbeda. Nah, kali ini akan sampaikan kode ICD 10 dari penyakit bernama bagi sebagian orang dermatitis sudah tidak asing lagi, karena penyakit ini cukup umum dan bisa menyerang siapa saja. Namun, untuk kode ICD 10 atau kode BPJS nya itu apa?Agar lebih jelas mengenai kode ICD dari penyakit dermatitis, berikut akan disampaikan secara lengkap dan jelas di bawah ini. Jadi, terus simak ulasan ini sampai Itu Dermatitis?Dermatitis sendiri adalah salah satu peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala mengganggu. Seperti ruam kemerahan atau pun kulit terasa gatal, kering, dan nampak ini disebabkan oleh peradangan akibat kontak langsung dengan zat iritan mudah mengiritasi atau alergen pemicu alergi di lingkungan sekitar. Bisa juga dipengaruhi faktor ke pembahasan mengenai kode ICD dari penyakit kulit ini, Anda juga harus tahu jenis dermatitis secara umum. Ada beberapa jenis yang umum dan mungkin Anda pernah merasakan seperti1. Dermatitis AtopikDi mana jenis dermatitis atopik eksim sendiri merupakan kondisi kulit yang biasanya muncul saat masa bayi. Penderita biasanya memiliki kulit kering dan muncul bercak ini sendiri disebabkan oleh kombinasi faktor seperti kulit kering, lingkungan, atau bakteri kulit. Selain itu juga diakibatkan oleh faktor Dermatitis KontakJenis dermatitis ini, sering terjadi ketika ada suatu zat menyentuh kulit dan menyebabkan alergi maupun iritasi. Reaksi ini bisa saja berkembang lebih lanjut menjadi ruam serta menimbulkan sensasi terbakar, menyengat, gatal bahkan kontak nantinya akan terjadi saat penderita bersentuhan langsung dengan iritasi atau alergi seperti deterjen, kosmetik, nikel. Dengan begitu hindari itu Dermatitis SeboroikDermatitis yang sering terjadi dan umum lainnya yaitu dermatitis yang menyerang dan terjadi di kulit kepala. Bahkan bisa juga terjadi di area wajah sampai dermatitis ini sering menyebabkan bercak bersisik, kulit merah, dan ketombe. Penyebab dermatitis ini biasanya disebabkan oleh jamur di kelenjar ICD 10 DermatitisNah, untuk kode ICD 10 atau kode BPJS dari penyakit kulit ini nantinya akan berbeda satu sama lain. Di setiap jenis dermatitis akan memiliki kode ICD yang berbeda kode ICD 10 nya. Berikut kode tersebutJENIS DERMATITISKODE ICD 10Dermatitis AtopikL20Dermatitis SeboroikL21Dermatitis Kontak AlergikaL23Dermatitis Kontak IritanL24Dermatitis DermatitisSetelah mengetahui hal-hal di atas, seperti kode ICD dan pengertian dermatitis. Anda juga perlu tahu apa saja gejala dari seorang yang mengalami penyakit dermatitis ini. Gejala umum yang kerap dirasakan sepertiGatal muncul berubah warna tampak terasa di area dermatitis mata, muka, selangkangan dan lainnya.Sensitif terhadap sinar & Pencegahan DermatitisSetelah tahu pengertian, jenis dan penyebab, kode ICD 10 dan gejala dari dermatitis. Maka Anda harus tahu juga pengobatan atau pencegahan penyakit kulit yang umum terjadi iniGunakan pelembap penggunaan produk dengan mengandung zat pemicu iritasi/ mengaruk area yang terjadi paparan zat penyebab iritasi/ di area dermatitis air dingin.Periksa ke dokter, jika sudah termasuk dermatitis obat-obatan sesuai anjuran perlu beri lindungi tangan sarung tangan saat melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan penyebab terjadinya pemeriksaan dermatitis ini sendiri, Anda para peserta BPJS bisa untuk memanfaatkan kepesertaannya. Karena dermatitis menjadi salah satu PENYAKIT YANG DITANGGUNG OLEH BPJS, sehingga tidak akan besar biaya pengobatannya atau bisa saja itulah informasi dapat sampaikan mengenai kode ICD 10 dari penyakit bernama dermatitis. Semoga adanya informasi seputar masalah kesehatan berupa dermatitis ini dapat bermanfaat. JanuariFebruariMaretJanuari No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 112 89 201 353 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 112 86 198 292 3 M Nyeri punggung bawah 49 71 120 498 4 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 44 45 89 271 5 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 55 31 86 129 6 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 53 30 83 174 7 E 15 – 18, 58, 63, 65, 67 – E 85, 87 – 90 Gangguan endoktrin, nutrisi dan metabolik lainnya 25 49 74 223 8 L 10 – L 22 L 25 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 35 38 73 128 9 I Penyakit jantung koroner 27 42 69 990 10 J00-J01, J05-J06 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 27 38 65 85 Februari No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 65 71 136 266 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 70 46 116 207 3 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 65 71 136 266 4 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 70 46 116 207 5 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 17 46 63 218 6 G 81 – G 83 Sindrom paralitik lainnya 38 25 63 309 7 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 30 32 62 105 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 36 22 58 147 9 K 30 Dispepsia 17 39 56 152 10 L 10 – L 22 L 25 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 25 29 54 123 Maret No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 75 63 138 269 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 75 53 128 209 3 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 62 59 121 179 4 M Nyeri punggung bawah 26 64 90 464 5 G 81 – G 83 Sindrom paralitik lainnya 45 28 73 368 6 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 30 32 62 105 7 I 10 Hipertensi esensial primer 22 29 51 180 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 28 23 51 162 9 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 25 25 50 246 10 J00-J01, J05-J06 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 25 25 50 70 JanuariFebruariMaretJanuari No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 J 12 – J 18 Pneumonia 41 33 3 1 74 2 N 18 Gagal ginjal Kronik 26 29 4 3 55 3 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 21 32 0 2 53 4 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 28 23 0 0 51 5 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 24 26 0 1 50 6 C 50 Neoplasma ganas payudara 0 45 0 2 45 7 I 50 Gagal jantung 29 15 2 2 44 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 26 10 0 0 36 9 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 20 15 0 0 35 10 K 30 Dispepsia 14 17 0 0 31 Februari No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 J 12 – J 18 Pneumonia 30 36 0 2 66 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 33 32 0 0 65 3 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 26 25 0 0 51 4 N 18 Gagal ginjal Kronik 23 26 1 6 49 5 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 20 22 0 0 42 6 A 91 Demam berdarah dengue 18 21 0 0 39 7 K 30 Dispepsia 16 22 0 0 38 8 A – A Tuberkulosis paru lainnya 23 7 1 1 30 9 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 11 18 0 0 29 10 R 10 Nyeri perut dan panggul 14 15 1 0 29 Maret No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 38 28 0 0 66 2 I 50 Gagal jantung 33 31 1 1 64 3 J 12 – J 18 Pneumonia 29 26 1 0 55 4 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 21 32 0 1 53 5 A 91 Demam berdarah dengue 25 16 1 1 41 6 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 25 15 0 0 40 7 N 18 Gagal ginjal Kronik 26 14 1 2 40 8 K 30 Dispepsia 13 23 1 0 36 9 R 10 Nyeri perut dan panggul 12 24 0 0 36 10 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 14 15 0 0 29 Last Updated on 5 years by Dermatitis Atopi Pada anak Definisi Dermatitis AtopikKeluhanFaktor RisikoPemeriksaan FisikPredileksi Dermatitis AtopikPemeriksaan PenunjangDiagnosis KlinisDiagnosis Banding Dermatitis AtopikKomplikasiPenatalaksanaan dan Pengobatan Dermatitis AtopikPemeriksaan Penunjang LanjutanKonseling dan EdukasiRencana Tindak LanjutPrognosisKode ICD X Definisi Dermatitis Atopik Dermatitis Atopik DA adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai gatal. Pada umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak dan sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum serta riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Sinonim dari penyakit ini adalah eczema atopik, eczema konstitusional, eczema fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier. Kode ICD 10 Dermatitis Atopik L20 Keluhan Pasien datang dengan keluhan gatal yang bervariasi lokasinya tergantung pada jenis dermatitis atopik lihat klasifikasi. Gejala utama DA adalah pruritus gatal, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita akan menggaruk. Pasien biasanya mempunyai riwayat juga sering merasa cemas, egois, frustasi, agresif, atau merasa tertekan. Faktor Risiko a. Wanita lebih banyak menderita Dermatitis Atopik dibandingkan pria rasio 1. b. Riwayat atopi pada pasien dan atau keluarga rhinitis alergi, konjungtivitis alergi/vernalis, asma bronkial, dermatitis atopik, dll. c. Faktor lingkungan jumlah keluarga kecil, pendidikan ibu semakin tinggi, penghasilan meningkat, migrasi dari desa ke kota, dan meningkatnya penggunaan antibiotik. d. Riwayat sensitif terhadap wol, bulu kucing, anjing, ayam, burung, dan sejenisnya. Faktor pemicu a. Makanan telur, susu, gandum, kedelai, dan kacang tanah. b. Tungau debu rumah c. Sering mengalami infeksi di saluran napas atas kolonisasi Staphylococus aureus Pemeriksaan Fisik Patognomonis Kulit penderita Dermatitis Atopik a. Perabaan Kering, b. Pucat/redup, c. Jari tangan teraba dingin. d. Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi. Predileksi Dermatitis Atopik a. Tipe bayi infantil Dahi, pipi, kulit kepala, leher, pergelangan tangan dan tungkai, serta lutut pada anak yang mulai merangkak Lesi berupa eritema, papul vesikel halus, eksudatif, krusta. b. Tipe anak Lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian dalam, kelopak mata, leher, kadang-kadang di wajah. Lesi berupa papul, sedikit eksudatif, sedikit skuama, likenifikasi, erosi. Kadang-kadang disertai pustul. c. Tipe remaja dan dewasa Lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi, sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan, kadang-kadang ditemukan setempat misalnya bibir mulut, bibir kelamin puting susu, atau kulit kepala. Lesi berupa plak papular eritematosa, skuama, likenifikasi, kadangkadang erosi dan eksudasi, terjadi hiperpigmentasi. Berdasarkan derajat keparahan terbagi menjadi Dermatitis Atopik sedang apabila mengenai kurang dari 10-50% luas permukaan kulit. Dermatitis Atopik berat apabila mengenai kurang dari > 50% luas permukaan kulit. Tanpa penyulit umumnya tidak diikuti oleh infeksi sekunder. Dengan penyulit disertai infeksi sekunder atau meluas dan menjadi relekalsitran tidak membaik dengan pengobatan standar. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan IgE serum Diagnosis Klinis Diagnosis Dermatitis Atopik ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik harus terdiri dari 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor dari kriteria Williams 1994 di bawah ini. Kriteria Mayor Pruritus Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak Dermatitis di fleksura pada dewasa Dermatitis kronis atau berulang Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya Kriteria minor Xerosis. Infeksi kulit khususnya oleh S. aureus atau virus herpes simpleks. Iktiosis/ hiperliniar palmaris/ keratosis piliaris. Pitriasis alba. Dermatitis di papilla mamae. White dermogrhapism dan delayed blanch response. Kelilitis. Lipatan infra orbital Dennie-Morgan. Konjunctivitis berulang. Keratokonus. Katarak subskapsular anterior. Orbita menjadi gelap. Muka pucat atau eritem. Gatal bila berkeringat. Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak. Aksentuasi perifolikular. Hipersensitif terhadap makanan. Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh factor lingkungan dan atau emosi. Tes kulit alergi tipe dadakan positif. Kadar IgE dalam serum meningkat. Mulai muncul pada usia dini. Pada bayi, kriteria Diagnosis Dermatitis Atopik dimodifikasi menjadi 3 kriteria mayor berupa Riwayat atopi pada keluarga. Dermatitis pada muka dan ekstensor. Pruritus. ditambah 3 kriteria minor berupa Xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris, aksentuasi perifolikular. Fisura di belakang telinga. Skuama di scalp kronis. Diagnosis Banding Dermatitis Atopik Dermatitis seboroik terutama pada bayi, Dermatitis kontak, Dermatitis numularis, Skabies, Iktiosis, Psoriasis terutama di daerah palmoplantar, Sindrom Sezary, Dermatitis herpetiformis. Pada bayi, Diagnosis banding, yaitu Sindrom imunodefisiensi misalnya sindrom Wiskott-Aldrich, Sindrom hiper IgE. Komplikasi Infeksi sekunder Perluasan penyakit eritroderma Penatalaksanaan dan Pengobatan Dermatitis Atopik a. Penatalaksanaan dilakukan dengan modifikasi gaya hidup, yaitu Menemukan faktor risiko Menghindari bahan-bahan yang bersifat iritan termasuk pakaian sepert wol atau bahan sintetik Memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab Menjaga kebersihan bahan pakaian Menghindari pemakaian bahan kimia tambahan Membilas badan segera setelah selesai berenang untuk menghindari kontak klorin yang terlalu lama Menghindari stress psikis Menghindari bahan pakaian terlalu tebal, ketat, kotor Pada bayi, menjaga kebersihan di daerah popok, iritasi oleh kencing atau feses, dan hindari pemakaian bahan-bahan medicatedbaby oil Menghindari pembersih yang mengandung antibakteri karena menginduksi resistensi b. Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi diberikan dengan Topikal 2x sehari Pada lesi di kulit kepala, diberikan kortikosteroid topikal, seperti Desonid krim catatan bila tidak tersedia dapat digunakan fluosinolon asetonidkrim selama maksimal 2 minggu. Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat krim atau mometason furoat krim Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian antibiotik topikal atau sistemik bila lesi meluas. Oral sistemik Antihistamin sedatif yaitu hidroksisin 2 x 1 tablet selama maksimal 2 minggu, atau Loratadine 1Γ—10 mg/ hari atau antihistamin non sedatif lainnya selama maksimal 2 minggu Pemeriksaan Penunjang Lanjutan Pemeriksaan untuk menegakkan atopi, misalnya skin prick test/tes uji tusuk pada kasus dewasa. Konseling dan Edukasi Penyakit bersifat kronis dan berulang sehingga perlu diberi pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk menghindari faktor risiko dan melakukan perawatan kulit secara benar. Memberikan informasi kepada keluarga bahwa prinsip pengobatan adalah menghindari gatal, menekan proses peradangan, dan menjaga hidrasi kulit. Menekankan kepada seluruh anggota keluarga bahwa modifikasi gaya hidup tidak hanya berlaku pada pasien, juga harus menjadi kebiasaan keluarga secara keseluruhan. Rencana Tindak Lanjut Diperlukan pengobatan pemeliharaan setelah fase akut teratasi. Pengobatan pemeliharaan dengan kortikosteroid topikal jangka panjang 1 kali sehari dan penggunaan krim pelembab 2 x sehari, sepanjang waktu. Pengobatan pemeliharaan dapat diberikan selama maksimal 4 minggu. Pemantauan efek samping kortikosteroid. Bila terdapat efek samping, kortikosteroid dihentikan. Prognosis Prognosis pada pasien Dermatitis Atopik umumnya bonam, dapat terkendali dengan pengobatan pemeliharaan. Kode ICD X Kode ICD X Dermatitis Atopik adalah L20

kode icd 10 infeksi kulit